Kefir Rasa Susu Kambing Pasteurisasi
MARI MEMBUAT KEFIR SENDIRI DI RUMAH Proses pembuatan kefir dapat dilakukan secara tradisional atau dalam skala industri. Proses pembuatan kefir yang dimulai dengan persiapan susu segar. Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa susu yang digunakan sebaiknya merupakan susu segar mentah (raw ), namun dengan alasan higienitas, susu dipanaskan atau dipasteurisasi terlebih dahulu. Setelah dipasteurisasi, temperatur suhu diturunkan sampai mencapai suhu ruang, yaitu sekitar 25 -28C, kemudian diberi starter berupa biji kefir atau starter kefir (mother culture), dan difermentasi. Proses fermentasi kefir bisa mencapai 24-48 jam. Saat proses fermentasi berlangsung, bakteri asam laktat akan menguraikan laktosa menjadi asam laktat. Asam laktat menyebabkan penurunan pH sehingga kefir bercita rasa masam. Disamping penguraian laktosa, terjadi juga penguraian protein susu menjadi komponen yang lebih kecil, yaitu asam amino. Asam amino juga berkontribusi menurunkan nilai pH. Dengan demikian, semakin lama proses fermentasi, semakin masam pula cita rasa kefir. Dalam beberapa literatur dipaparkan bahwa kondisi asam kefir erat hubungannya dengan kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan dan memiliki daya penyembuhan. Selama proses fermentasi, disamping terjadi penurunan pH juga terbentuk gas CO2 dan senyawa alkohol (0.08-2.0%). Gas ini terbentuk karena aktivitas mikroorganisme, yaitu ragi. Oleh karena itu, saat proses fermentasi berlangsung sebaiknya digunakan wadah yang berpenutup tidak terlalu rapat agar gas yang terbentuk dapat keluar. Setelah proses fermentasi selesai, biji kefir dipisahkan dan kefir pun dikemas. Pengemasan dapat dilakukan dengan menggunakan botol kaca atau plastik
NB : LIhat foto produk dulu